ABSTRAK
Daging se’i atau biasa disebut daging asap merupakan salah satu makanan khas dari Kupang Nusa Tenggara Timur yang dibuat dengan cara khusus sehingga awet dan tahan lama(tidak mudah rusak) Makanan ini mempunyai cita rasa yang khas yang membedakannya dari jenis masakan yang lain. Daging se’i unik karena cara pembuatannya yang hanya diasapi tetapi gurih, nikmat dan lezat serta tahan lama .
Makanan ini sudah sangat familiar di kalangan masyarakat NTT sebagai salah satu makanan khas dari daerah NTT khususnya daerah kupang.sehingga makanan ini dijadikan salah satu oleh-oleh khas NTT . Usaha Daging se’i di Nusa Tenggara Timur belum terlalu banyak karena hanya sedikit yang tau cara mengolah daging sapi mentah menjadi daging se’i. Melalui karya tulis ini saya sebagai putra Timur mencoba untuk mengembangkan usaha daging se’i melalui bisnis online .
PELUANG BISNIS SE’I SAPI DI KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR
Daging se’i merupakan salah satu dari beberapa makanan khas di Nusa Tenggara Timur , . Daging ini biasa disebut dengan daging asap karena dibakar dengan kayu bakar yang berjarak jauh, sehingga bukan lidah api yang mematangkan daging, melainkan asap panas. Daging ini ini sangat digemari oleh masyarakat Timur karena mempunyai cita rasa yang sangat khas .
Arti se’i sendiri dari bahasa daerah Rote, artinya daging yang disayat dalam ukuran kecil memanjang, lalu diasapi dengan bara api sampai matang. Se'i adalah makanan khas Suku Rote yang kemudian merambah selera masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Daging se’i atau daging asap mempunyai warna merah cerah , pada awalnya daging se’i dibuat dari daging rusa, tetapi karena rusa sudah semakin langka dan di larang oleh pemerintah untuk diburu, jadi masyarakat NTT menggunakan daging sapi namun ada juga yang menggunakan daging babi . Mungkin sebagian orang yang bukan asli NTT menganggap bahwa daging se’i adalah daging babi . Daging se’i juga pada awalnya hanya untuk lauk tetapi karena rasanya yang unik sekarang daging se’i sudah menjadi oleh-oleh khas NTT . Daging se’i bias kita temui di beberapa tempat makan di kota Kupang , di Toko khusus yang menjual oleh-oleh khas NTT , dan di pasar Tradisional . Daging ini biasa di jual dengan harga 100.000 per kilo .
Cara mengolah daging se’i yang pertama daging mentah dipotong memanjang dengan ukuran panjang sekitar 30 cm dan lebar 5 cm kemudian di beri garam , bawang putih dan merica kemudian di rendam dalam air selama kurang lebih 30 menit. Setelah direndam daging diasap menggunakan kayu pohon kosambi atau kesambi (Schleisera oleosa) untuk bahan pembakar dan pengasapan. Tanaman berbuah masam ini merupakan tanaman yang memang hanya tumbuh di daratan timor (hal ini menurut pengalaman saya yang menanyakan tentang perihal tanaman kusambi atau kosambi pada teman-teman di luar NTT dan mereka tidak ada yang tahu) Selain batang, daun kesambi juga dipakai untuk menutup daging yang diasapi sehingga tetap segar . Daging diasap sekitar 30-45 menit agar bumbu-bumbu yang telah direndam benar-benar meresap ke dalam daging . Untuk pengasapan tidak bisa menggunakan sembarang kayu bakar, karena harus menggunakan kayu kesambi yang dipercaya asapnya dapat mematangkan daging dan daunnya digunakan untuk menutupi daging tersebut sehingga terlihat tetap segar dan memerah.
Jika anda berkunjung ke wisata kuliner Daging se’i biasa di sajikan dengan nasi hangat tumisan sayur bunga pepaya dan daun pepaya muda atau yang biasa disebut bumbu rampe/rumpu rampe .Serta tidak ketinggalan sambal yang di sebut lu’at oleh warga NTT . Sajian tersebut akan menambah selera makan .
Melihat tingginya kesukaan konsumen pada daging se’i ini saya berniat untuk membuat bisnis online tentang daging se’i atau daging asap khas NTT ,agar lebih mudah memesan dari jarak jauh Dan tidak perlu datang ke Kupang dulu baru bisa menikmati daging se’i . Selain itu saya ingin mengenalkan makanan yang sudah menjadi oleh-oleh khas NTT ini kepada seluruh masyarakat Indonesia bahkan ke luar negri .
Sekarang peluang untuk membuka restoran se’i masih terbuka luas di kabupaten lainnya, seperti Kefamenanu, Atambua, Baa, Soe, Ende, Maumere, dan Larantuka. Selain itu, beberapa pengusaha dari Surabaya, Batam dan bahkan Australia meminta mengirim setiap hari se’i babi 50 kg. Daging se’i yang dikelola atas kerja sama pengusaha Australia itu dikirim ke sejumlah restoran di Australia.
Saya berharap daging se’i semakin dikenal oleh masyarakat luas disini bukan karena peluang bisnis semata namun sebagai putri dari Timur saya ingin menjaga dan melestarikan apa yang menjadi salah satu chri khas dari daerah saya .
Banyak orang mengatakan se’i itu dibakar, tetapi sesungguhnya hanya diasapi sehingga rasanya lebih gurih, lezat, dan nikmat. Mau mencobanya?
REFERENSI
- http://vivienpandie.blogspot.com/2011/11/sekilas-tentang-sei.html
- http://food.detik.com/read/2011/01/20/182658/1551045/1087/daging-sei
- http://www.tempo.co/read/news/2011/12/12/201371229/Cita-Rasa-Daging-Asap-Pohon-Kesambi
amikom.ac.id
